Friday, December 18, 2009
ARABIAN HORSES
PROGRAM kunjungan yang disusun oleh Kemlu Polandia pada akhir September lalu yang paling top adalah di Janow Podlaski State Stud.
Ini jelas urusan perkudaan. Bukan sembarang kuda, karena tempat yang berdiri sejak 1817 ini adalah peternakan kuda (horse-breeding) terbesar di Polandia, yang terrmasuk dalam peta kekuatan dunia dalam urusan perkudaan. Kuda Arab, lazim disebut the Arabians.
The Arabians di sini, bukan kuda penarik sado di Siantar atau delman di Padang yang pendek dan merintih-rintih. Atau kuda-kuda tinggi besar dan gempal dengan kaki berbulu lebat seperti digunakan turis mengitari Old Town di berbagai kota di Polandia.
Jenis kuda Arab ini ramping, kekar berotot, tampak sangar. Ini ras kuda tertua di dunia. Kuda Arab terkenal karena anggun, pintar, dan dekat dengan manusia, memiliki kepala yang hebat, buntut yang menjulang, punggung yang pendek dan tampilannya ‘threatening’.
Tetapi, kuda Arab dikenal berperilaku baik, pemberani, bersemangat dan tahan seharian berlari.
Dan, ternyata secara anatomi kuda Arab berbeda dengan kuda-kuda jenis lainnya. Arabians memiliki 17 tulang rusuk (kuda lain 18); 5 ruas tulang punggung dan 16 ruas tulang ekor (kuda lain: 6, 18). Tinggi badannya kira-kira 1,5 m.
Dan, meskipun kuda-kuda Arab telah menjadi domain dunia, yang terbesar di AS, namun nama garis keturunannya selalu dilekatkan dengan nama-nama Arab, seperti Fayad, Qasameh, Abu Hejl, and Sahara, Mlecha, Pharaoh and Gazella dsb.
Dalam budaya Arab, kuda menjadi bagian kehidupan sehari-hari orang Badui (Bedouin), sejak ribuan tahun yang lalu. Tetapi , ada yang berpendapat kuda-kuda Bedouin ini berasal dari Yemen.
Nabi Ismail, anak dari Nabi Ibrahim menjadi legenda, karena menjadi manusia pertama penunggang kuda. Tradisi penunggang kuda, dan pemilik peternakan kuda, ini diteruskan oleh para keturunan Nabi Ismail dan dicatat secara sistematis oleh El Kelbi pada tahun 786.
Nabi Muhammad s.a.w. memiliki kuda bernama Os Koub ("the Torrent"), jenis Bedouin, karena larinya seperti kilat.
Maka. sejak tahun 622 M, atau 1 Hijriah, kuda Arab memainkan peranan penting dalam sejarah Timur Tengah dan Islam yang kemudian berkembang ke Timur Tengah dan Afrika Utara. Pada tahun 711 pasukan perang Islam mencapai Spanyol dan menguasa Jazirah Iberia pada tahun 720 berkat kuda-kuda hebat ini.
Menjadi perhatian dunia? Ya, karena kuda-kuda Arab inilah yang termashur di tingkat duni, bintang dalam berbagai kontes, jawara tingkat dunia: berlari, akrobatik, berburu.
Pada zaman dulu sebelum manusia mengenal kendaraan perang, kuda menjadi determinan terpenting untuk memenangkan perang karena kecepatannya. Karena kecepatan luar biasa pasukan Islam inilah, maka pada ekspedisi orang-orang Eropa dalam Perang Salib yang dimulai tahun1095, dalam penyerbuan merebut kembali Palestina, mereka selalu membawa pulang ke Eropa kuda-kuda Arab itu.
Lalu, Ottoman Empire yang mulai berjaya pada tahun 1299 juga berperan memopulerkan kuda-kuda Arab di Eropa, baik sebagai pemberian atau dijual. Ottoman juga menyerbu Hungaria pada tahun 1522 dengan 300 ribu pasukan berkuda.
Sejarah mencatat, pada tahun 1683 pasukan Ottoman yang telah mencapai Wina dikalahkan oleh pasukan Polandia yang dipimpin oleh Raja Jan Sobieski III, yang kemudian menyita kuda-kuda terbaik Turki itu.
Belakangan, kuda-kuda ini yang menjadi stock dari berbagai peternakan kuda Arab di Eropa Timur.
The Polish Arabians
Sejarah kuda Arab di Polandia terkait dengan perang yang bertalu-talu menghunjam negeri ini, sejak zaman Mongol, Tatar dan Turki sampai PD I dan PD II. Bahkan, di zaman perang modern PD II, kuda juga menjadi rampasan perang yang sangat berharga.
Tradisi pemeliharaan kuda terbentuk lama. Perdamaian Polandia dengan Turki pada 1699 membuka kesempatan untuk memperoleh kuda-kuda Arab yang kemudian berkembang pesat pada abad ke-18. PD I hampir memusnahkan tradisi horse-breeding, pada akhir perang hanya tinggal 25 kuda betina (mares) yang tertinggal. Tetapi orang-orang Polandia membangun kembali, dan pada tahun 1926 berdirilah Arabian Horse Breeding Society.
Peternakan kuda Arab Polandia didasarkan pada garis keturunan kuda betina, dengan jantannya berasal dari sekitar 30 jenis keturunan (sire lines), terutama jenis Kuhailan Haifi.
Alkisah, sejak Raja Sigmund Augustus (1548-1572) yang memiliki Royal Stud Farm “Knyszn” dan kuda-kuda Arab, maka para bangsawan Polandia pun berbondong-bondong ke negeri Arab untuk mencari kuda terbaik mulai abad ke-17.
Mereka juga mengembangkan peternakan murni maupun campuran, dengan mengawinkannya dengan kuda-kuda Eropa. Namun, di Janow Podlaski breeding program baru dimulai pada tahun 1919.
Perang Dunia I juga berdampak pada peternakan kuda Polandia, dari 500 kuda betina, hanya 46 yang masih hidup dalam tahun1926.
Pada tahun 1930, Prince Roman mengutus orang-orangnya untuk membeli kuda betina Bedouin dan kuda jantan Kuhailan Haifi, dan kemudian 5 kuda jantan dan 4 kuda betina. Dari peternakan ini pula lahir keturunan Kuhailan Haifi bernama Ofir, namun pada tahun 1939 diambil orang-orang Rusia, dipelihara di Tersk yang menjadi cikal-bakal kuda-kuda Arab di Rusia. Yang terselamatkan dari agresi ini adalah Witraz, Weiki Szlem, and Witwz II, yang anaknya, Bask, kemudian menjadi trademark karena menjuarai berbagai pertandingan di Amerika Serikat.
PD II kembali menghancurkan Polandia. Banyak jenis kuda unggulan yang lenyap, baik dicuri maupun dijual ke AS. Peternakan kuda di Janow Podlaski yang saya kunjungi, terutama isinya, dievakuasi ke Jerman pada 1944 dan setelah kalah perang pada 1946 baru dipulangkan Jerman ke Polandia.
Di samping Janow Podlaski, peternakan kuda lain di Polandia adalah di Michalow (terbesar di Eropa setelah PD II) Kurozweki (yang memiliki jawara Euforia and Eukaliptus), dan di Bialka.
Kehebatan dari peternakan kuda-kuda Arab Polandia ini tersohor dan dicari dari penjuru dunia. Beberapa yang terbaik adalah Banat, Bandos, Struria, Penitent, Pilarska, Dornaba, Aramus, Wizja, Gwalior, Elkana, dan Erros. Ini berkat Dr Skorkowski dan Dr. Ignacy Jaworowsky.
Janów Podlaski didirikan 1817 dengan modal 54 kuda jantan, 100 kuda betina, 33 anak kuda, dan sejak 1979 menjadi even utama untuk the Polish National Arabian Horse Show, biasanya diselenggarakan pada pertengahan Agustus. Dalam beberapa hari dilakukan demonstrasi dan akhirnya lelang yang mengundang penggemar dari berbagai pojok dunia.
Dalam event nasional ini dipamerkan sekitar 100 kuda terbaik dan termahal. Karena hebat dan langka, maka harga lelang paling top tahun ini mencapai Euro 2 juta, seekor! Bukan main. Jauh lebih mahal dari harga mobil paling top dunia.
Foto-foto telah dimuat di Facebook dengan nama yang sama: Haz Pohan, saya buat dengan Nikon D-5000, Nikkor zoom lens 70-300 mm, F/4.5-5.6, dengan kecepatan tinggi.
Warsawa, 12 Desember 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment