Monday, March 29, 2010

PORTUGAL : MENYUSURI JEJAK ISLAM DI EROPA



KAMI bersyukur, pada akhirnya dapat berkunjung ke Portugal pada awal Maret yang lalu. Di kota Lisbon yang penuh gurat sejarah kejayaan bangsa Portugis di masa lalu terutama di abad kelima belas sampai keenambelas bermukim teman lama kami, Ibu Andalusi yang bertugas di KBRI Lisbon.

Orang-orang Portugis pernah mengadakan ekspedisi ke Indonesia di tahun 1512, pada masa puncak kejayaan imperiumnya. Portugal dulu menjadi superpower di bidang ekonomi karena menguasai lautan. Negeri ini juga berjasa memopulerkan rempah-rempah kita di dunia.

Di sini banyak kota dan tempat mengambil nama Arab. Kenapa? Sebelumnya Islam menduduki negeri ini sejak abad ke-8 selama 450 tahun!

Sejarah juga pernah memenjara hubungan Indonesia - Portugis dalam soal Timor Timur. Selama 24 tahun diplomasi kita repot menghadapi ‘krikil dalam sepatu’, menurut istilah mantan Menlu Ali Alatas, yang cukup banyak menghabiskan energi. Padahal, menurut berbagai sejarawan yang juga diakui dalam berbagai buku-buku teks di Amerika dan Eropa Indonesia tidak memiliki ambisi perluasan wilayah di Timtim (sekarang: Timor Leste). Perang Saudara yang terjadi di Timtim, sebagai akibat dari kudeta militer di Portugal yang disebut sebagai Carnation Revolution di tahun 1975, kemudian mencemplungkan Indonesia ke tengah-tengah konflik di sana.

Atas saran superpower AS yang takut Timtim menjadi komunis (the domino theory), maka diminta agar Indonesia masuk pada tahun 1975. Indonesia berada di sana sampai tahun 1999, setelah referendum PBB.

Kini, hubungan Indonesia-Portugal sangat baik, dan tali-temali budaya pun terungkap. Banyak jejak-jejak budaya dan arsitektur Portugis yang terdapat di Indonesia.




Jejak Kejayaan Islam di Eropa

Islam menjadi kekuatan dominan di Eropa selama lebih dari 1200 tahun! Dari abad ke-8 sampai abad ke-20. Kejayaan raja-raja Islam di Iberia kemudian diteruskan oleh Ottoman Turki (abad ke-13 sampai abad ke-20). Jadi, sebenarnya pengenalan orang-orang Eropa terhadap Islam bukanlah baru, seperti misalnya di AS yang mulai tertarik mempelajari Islam setelah peristiwa 11 September 2001, ketika World Trade Center dijadikan sasaran teror oleh Al Qaedah.

Empat ratus lima puluh tahun negeri ini menjadi wilayah penting bagi Islam di Eropa, tetapi hanya dengan pengamatan teliti dan detil Anda melihat jejak-jejak Islam di Portugal. Jejak Islam di Portugal tentu berkaitan dengan sejarah semenanjung Iberia sendiri, termasuk di berbagai kota di Spanyol sekarang.

Fakta ini banyak tidak diketahui oleh kita, dan bahkan berusaha dilupakan orang-orang Eropa sekarang. Ketika kekhalifahan di Iberia pudar pada abad ke-12, Ottoman bangkit dan berjaya sampai 1923. Negeri ini 450 dijajah bangsa Moor, dari Afrika Utara, tetapi mengapa seolah-olah terhapus dalam ingatan?

“Orang Iberia memang ingin menghapuskan kenangan yang merendahkan mereka sebagai bangsa penjelajah hebat dan menguasai pelayaran dunia di abad 15 dan 16”, terutama dari bekas-bekas peninggalan orang-orang Moor”, kata staf lokal yang mendampingi kami.

Maksudnya, negeri ini pernah dikuasai Islam selama hampir 5 abad, dari abad ke-7 sampai abad ke-12. Tidak hanya di Portugal, Islam juga menguasai Spanyol, dan seluruh semenanjung Iberia dan sekitarnya. Bahkan lebih lama: 800 tahun! Dulu ketika kami berkunjung ke Granada, Alhambra, Toledo, kami melihat bekas-bekas kejayaan Islam yang dahsyat di sana.




Sejarah Islam di Portugal

Beberapa abad, sejak 711 – 1249 Portugal di bawah kekuasan Muslim yang berasal dari Moor, Afrika Utara. Islam memengaruhi Portugal dari seni dan bahasa. Ratusan kata-kata Portugis berasal dari Arab.

Panglima Muslim Tariq ibn Ziyad dari dinasti Umayyad menaklukkan Iberia 711 dari tangan raja Visigoth. Kemudian Islam menyerbu Cordoba dan Toledo, ibukota Visigothic. Pada tahun 714 Panglima Musa ibn Nusair menyerbu Saragoosa, Leon dan Astorga. Kemudian Évora, Santarém, and Coimbra direbut 716. Islam hanya memerlukan waktu 5 tahun menguasai seluruh Iberia. Daerah taklukan disebut Al Andalus. Pada abad ke-10 Islam menjadi agama mayoritas di Iberia. Orang Yahudi yang dilindungi penguasa Muslim juga Berjaya.

Tetapi, di Lusitania tentara Muslim bertengkar. Algarve masih menyimpan bekas peninggalan Islam yang kuat, karena mereka bermukim di sana. Banyak orang Visigoth, terutama petani yang masuk Islam. Bangsawan yang menjadi Muslim diangkat menjadi gubernur. Orang Yahudi, sejak dari dulu, senang berdagang dan hidup di dunia akademis.

Di Andalus, nama Iberia bagi Muslim, Islam jaya selama 250 tahun di bawah komando Khalifah Kordoba. Kordoba makmur, berkuasa, berbudaya, karena para khalifah mendirikan sekolah, perpustakaan, pusat riset dan keilmuan, termasuk matematik. Mereka juga menurunkan gaya arsitektur yang disebut arabesque decoration. Mereka juga mengembangkan pertambangan, membangun perdagangan dan industry, irigasi yang hebat, taman-taman yang indah.

Masa keemasan akhirnya berlalu. Pada abad kesebelas para bangsawan Muslim telah menjadi kaya dan berkuasa. Mereka membebaskan diri dari kekuasaan Khalifah dan membentuk kota-kota yang independen (taifas), seperti para emir di Badajoz, Mérida, Lisbon, and Évora. Maka, kaum Visigoth yang bersembunyi di pegunungan melihat kesempatan. Akhirnya Iberia kembali direbut oleh Kristen. Sampai tahun 1236 kekuasaan Islam hanya tinggal di Granada.

Keberhasilan di Iberia mendorong pasukan Muslim masuk ke Prancis. Pada awalnya cukup kuat perlawanan pasukan Prancis, seperti Battle of Toulouse (721), meskipun akhirnya pada tahun 725 pasukan Muslim berhasil menguasai Autun. Pertimbangan strategis menyebabkan mereka mundur pada tahun 732, kembali ke Andalusia. Mereka bertahan Cuma di Swiss sampai abad ke-10, dan merebut Sisilia, menyerang Roma pada tahun 846 dan menguasai Pisa pada tahun 1004. Di Sisilia, Muslim yang menguasai sejak invasi Arab dan Moor pada tahun 827 sampai tahun 1072.

Pada akhirnya, kekuasaan Islam berakhir di Spanyol ketika Emirat Granada menjadi bagian dari Kerajaan Castile sejak tahun 1238 sampai Perang Salib selesai pada tahun 1492 dan Muslim terusir atau dipaksa menukar Iman atau dibunuh dari Castile pada tahun 1609 dan dari seluruh wilayah Spanyol pada tahun 1614.

Namun, di daerah Balkan kekuatan Ottoman mulai berjaya. Telah lahir superpower Islam yang baru.














In the Aftermath

Baru setelah pasukan Kristen kembali menguasai Iberia dan selatan Italia, orang-orang Eropa menemukan “treasure” yang sangat berharga.

Apa warisan terbesar Islam di Eropa? Islam mewariskan Eropa dengan seni, pertanian, ekonomi dan perdagangan, filsafat, matematika, kedokteran, dan iptek. Hasilnya : rennaisance Eropa abad ke-12. Seluruh buku dan teks tentang kemajuan Islam itu diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Eropa, termasuk buku karya Plato, Aristoteles, Socrates yang telah lenyap karena dipandang oleh Gereja sebagai bid’ah.

Orang-orang Eropa mengatakan, berkat peradaban dan kemajuan Islam mereka menemukan kembali akar budayanya.

Bersamaan dengan pudarnya kekuatan Islam di Iberia dan Eropa Selatan, nun di timur sana di Constantinople telah mulai bersinar emporium Islam baru: Ottoman. Belajar dari kejayaan Islam –dan keruntuhannya di Iberia dan Eropa Selatan—Ottoman kemudian menjadi pusat interaksi antara peradaban Timur dan Barat selama 6 abad, menjadi semacam penerus Imperium Byzantium, tetapi versi Islam.

Kerajaan Ottoman bangkit di akhir abad ke-13 (1299), mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16 dan ke-17, baru lenyap pada awal abad ke-20 (1923), setelah berakhirnya PD I. Pada puncak kejayaannya, Ottoman menguasai 3 benua, terutama di Eropa tenggara, Asia Barat dan Afrika Utara.

Bahkan kiprah orang-orang Turki itu mencapai Indonesia, ketika Sultan Aceh pada tahun 1565 membuat deklarasi menjadi pengikut Ottoman.



Napak Tilas

Nama tempat dan kota di Negeri ini banyak mengambil nama-nama Arab. Bahkan kota yang dipandang suci, Fatima, berasal dari nama putri kesayangan Rasulullah saw. Di kota itu, terdapat gereja yang dikunjungi jutaan umat Katolik dan wisatawan.

Coba lihat di St George Castle di tengah kota Lisbon, dulu benteng pertahanan yang juga digunakan oleh orang-orang Moor, bangsa Muslim dari Afrika Utara pada abad ke-11 dan ke-12 ketika Lisbon menjadi kota pantai penting bagi Islam, dan direbut oleh raja pertama Portugal, Alfonso Henriques pada tahun 1142. Orang Portugis menyebutnya Castelo de São Jorge. Bangunan yang memiliki 10 tower ini ini pernah menjadi istana raja selama 3 abad. Di sini ada NMC Museum , yang mengumpulkan berbagai hasil galian arkeologis termasuk warisan budaya Islam.

Atau Igreja de São Roque, gereja dari abad ke-15 dengan bangunan baroque yang terletak di Lisbon. Di sini Museu de Arte Sacra (Religious Art Museum) memiliki khazanah yang kaya, termasuk warisan Islam.

Atau, lihatlah Sé Patriarcal (Patriarchal Cathedral) yang dibangun di atas reruntuhan Mesjid peninggalan abad ke-12.

Yang paling mengesankan tentu di kota kecil Sintra, 50 km dari Lisbon. Di sana ada Moorish Castle dahsyat peninggalan abad ke-9 di atas bukit, yang dipagari benteng menakutkan. Dari sini gerakan musuh di pantai Atlantik dapat dipantau. Di kaki bukit, terdapat National Palace of Sintra yang dulu pernah menjadi kediaman resmi gubernur (Wali) pada zaman Islam di abad ke-9. Di sini masih banyak ruangan yang menyimpan guratan seni gambar dan ukir peninggalan Islam.

Tidak jauh dari tempat ini terdapat Palace of Pena. Meskipun bukan dibangun di zaman Islam, tak luput, interiornya penuh dengan seni ukir dan tile peninggalan Islam. Sayang tidak diizinkan membuat foto-foto indah di dalam kastil hebat ini.




Mesjid Raya Lisbon

Jika Anda berkunjung ke kota bersejarah Lisbon, maka kurang lengkap jika tidak berkunjung ke Mesjid Raya. Saya dan Ade sempat shalat di mesjid itu. Mesjid itu bisa menampung ribuan jamaah sekaligus. Orang Portugal menyebutnya sebagai Mesquita Central de Lisboa.

Berbeda dengan kota-kota Eropa lainnya, di sini jamaah yang paling aktif adalah dari Mauritania, Guinea-Bissau dan Mozambique, dan imamnya berasal dari Angola,. Dapat dipahami, negeri-negeri ini dulu bekas jajahan Portugal dan banyak di antara jamaah yang beremigrasi ke Portugal, termasuk umat Islamnya.

Rumah Allah ini didirikan pada 1985, rancangan dibuat arsitek António Maria Braga and João Paulo Conceição, dan mesjid ini dilengkapi dengan kubah dan menara, ruangan resepsi, ruangan shalat dan auditorium.

Berapa penduduk Muslim di Portugal? Menurut statistik Portugal (1991) hanya sekitar 9 ribu, sedangkan jumlah komunitas Muslim keseluruhan kini mencapai sekitar 40 ribu, yang berdatangan dari Mauritania, Guinea-Bissau and Mozambique, dan akhir-akhir ini juga Muslim dari Anak Benua (India).

Maka, pada hari-hari lebaran Idul Fitri, maupun Idul Adha mesjid ini dipenuhi umat Islam dari berbagai penjuru. Shalat terpaksa dilakukan dalam 2 shift!

Lisbon, 5 Maret 2010

11 comments:

  1. Jadi pengen jalan-jalan ke sana, salam kenal pak. Saya andi salah satu peserta Seminar Implementasi Piagam ASEAN di Surabaya..

    ReplyDelete
  2. kubah masjid lisbon sperti di film Kingdom of Heaven.

    ReplyDelete
  3. mas nico, ternyata anda blogger juga, salam hangat...

    ReplyDelete
  4. Tulisan menarik, sangat bermanfaat. Akan lebih sempurna andai dilengkapi sejarah pemisahan Portugal dan Spanyol ...

    ReplyDelete
  5. portugal melek setelah islam masuk ke sana kemudian lupa dan menjajah indonesia, maka kita usir musuh dengan keislaman kita MERDEKA

    ReplyDelete