Wednesday, January 5, 2011

WROCŁAW 1000 A.D.


WROCŁAW (baca: vroswav) merupakan kota terbesar keempat di Polandia, setelah Warsawa, Lodz dan Krakow. Kota ini memiliki lebih dari 10 universitas ternama, dihuni sekitar 100 ribu mahasiswa sehingga disebut juga kota pelajar. Wrocław yang pernah berambisi menjadi tuan rumah Expo 2012 ini juga dikenal sebagai kota budaya dan perdagangan.

Saya sering berkunjung ke kota ini. Maklum, sejak berambisi menjadi tuan rumah Expo 2012 Wrocław aktif berbenah dan berpromosi. Kota pun menjadi nyaman, teratur. Banyak konvensi, seminar dan berbagai pertemuan internasionaloberlangsung di sana. Sayang, Wroclaw kalah dengan kota Yeosu, di Korea Selatan.

Saya selalu diundang, dan teman saya Rafal Dutkiewicz yang menjadi walikota di sini selalu menyambut ramah. Ada beberapa kali saya diundang menyampaikan presentasi dalam seminar atau menjadi dosen tamu di University of Wrocław.

Di sini juga berdiam Imam Ali Abi Issa, pengemuka Islam dan pemimpin mesjid di sana. Imam Ali banyak membantu saya ketika mengurus korban kecelakaan WNI sampai menyelenggarakan fardhu kifayah karena ada 3 WNI yang meninggal. Dia rajin mempromosikan Islam sebagai rahmatan lil-alamin, Islam yang damai, toleran dan sejuk.

Suatu ketika, saya juga tampil menjadi pembicara tentang Islam and Democracy dalam seminar internasional yang dihadiri dari berbagai pembicara terkenal dari dunia Islam, yang disponsori Imam bekerjasama dengan University of Wrocław.

Kota ini indah sekali, terutama di Kota Tua, atau stara miasto kata orang Polandia. Menghabiskan waktu berjam-jam di kafe di Kota Tua ini tidak membosankan. Damai.

Lebih dari Kota Tua yang menarik wisatawan, kota ini indah, terdapat lebih 100 jembatan menghubungkan pulau-pulau kecil di berbagai cabang sungai Odra yang membelah kota sehingga disebut juga Venice of Poland, serta berbagai taman-taman kota yang cantik. Tentu tidak diperlukan gondola di sini, kecuali becak-becak di kota tua bagi pengunjung berwisata, mengitari old market yang antik.

Kota ini juga menjadi pusat pendidikan musik. Bahkan mereka telah memiliki seperangkat gamelan yang dibeli sendiri. Sekolah musik ini berambisi untuk mengembangkan music gamelan dengan mendatangkan instruktur/pelatih gamelan dari Indonesia. Grup Gamelan KBRI Warsawa atau Warsaw Gameran Group dari University of Warsaw sering manggung di sini.



Sejarah

KOTA ini terbentuk pada tahun 1000, tetapi namanya yang sekarang baru tercatat pada tahun 1175 sebagai Wrezlaw, Prezla atau Breslaw, nama Slav atau Jerman dipakai bergantian. Orang Ceko menyebutnya Wratislavia or Vratislavia, karena didirikan Duke Vratislaus I of Bohemia.

Wrocław adalah kota bersejarah yang melampau mesin waktu ribuan tahun, namun memiliki sisi-sisi sebagai kota modern dilengkapi dengan gedung-gedung opera dan teater.

Sebagai kota bersejarah, masa lalunya juga berdarah-darah dan penuh penghancuran, perbuatan orang-orang gila di masa lalu. Terakhir, pada saat mundur karena ditekan oleh Red Army (Uni Soviet), dan kota ini menjadi benteng of the last resort, menjadi ‘fotress city’ oleh Hitler. Ketika merasa akan kalah, pasukan Jerman ini pun tidak rela kota indah ini akhirnya kembali lagi ke Polandia, dan menghancurkan semuanya!

Tetapi, orang-orang Polandia dengan kesabaran yang tinggi, serta keahlian tentunya, membangun kembali kota ini sebagaimana aslinya, sehingga menjadi kebanggaan di seluruh Eropa Tengah.

Pada awalnya kota ini dikuasai oleh Bohemia sampai tahun 992 dan kemudian antara 1038-1054, lalu dikuasai oleh the Kingdom of Poland (992-1038 dan 1054-1202), dan beberapa kerajaan kecil pecahannya. Baru pada abad ke-13 kota ini menjadi ibukota politik dari berbagai kerajaan Polandia.

Seiring dengan peristiwa politik, kota ini pun berkembang menjadi pusat perdagangan bagi orang-orang Bohemia, Wallon, Yahudi dan Jerman. Wrocław pun berkembang menjadi penghubung ke barat (Eropa) maupun ke utara melalui the Amber Road. Itu sebabnya, keganasan Genghis Khan tidak melewatkan Wrocław, karena menjadi lintasan ke Eropa. Namun, orang-orang Polandia melakukan preemptive action, dan pada tahun 1241 kota ini dihancurleburkan oleh penduduk dengan tujuan agar orang-orang Mongol ini mundur.

Selanjutnya, orang-orang Jerman pun mendiami kota ini dan wilayah sekitarnya dan menamainya Breslau. Kota ini pun berkembang sejahtera, karena industrinya yang kuat.

Meskipun masih dipegang oleh Polandia, namun pada tahun 1262 sampai akhir abad ke-13 Wrocław kian berkembang independen dan berorientasi ke Jerman. Pada tahun 1335, Breslau pun masuk ke dalam kekuasaan Kerajaan Bohemia, yang merupakan bagian dari Holy Roman Empire.

Pada tahun 1518 Reformasi Protestan mencapai Breslau, kemudian ditaklukkan kembali oleh Habsburg yang Katolik. Pada tahun 1618 Breslau mendukung pemberontakan terhadap Kerajaan Bohemia, dan pada Perang 30 Tahun kota ini diduduki oleh orang-orang Saxon dan Swedia.

Karena Raja Austria mengajak kembali orang-orang Katolik untuk tinggal di sana, maka dalam waktu sekitar 70 tahun kemudian kota multi-etnis ini juga dipenuhi oleh kaum Jesuit, Capucins, Franciscans, dan Ursulines. Dan mulai tahun 1610 Wrocław pun, seperti sekarang, kembali menjadi kota multi-enis.

Bangunan yang ada di kota ini kurang lebih bertahan pada bentuk aslinya peninggalan abad ke-17, sampai pecahnya PD II pada tahun 1945.

Kota ini juga menjadi sarang kaum intelektual dan seniman. Wrocław menjadi pusat kesusasteraan Baroque Jerman dan para pujangga di Silesia.


Periode Pencerahan

KERAJAAN Prusia menganeksasi Breslau dan seluruh wilayah Silesia pada tahun 1740 dan baru dilepaskan pada tahun 1763.

Pada masa Perang Napoleon, Breslau dikuasai oleh tentara Konferedasi Rhine, yang kemudian meratakan semua sekolah-sekolah agama untuk dijadikan benteng.

Sekolah Protestant Viadrina University of Frankfurt (Oder) pun dipindahkan ke Breslau pada tahun 1811, digabungkan dengan Jesuit University, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Wrocław University. Universitas ini memiliki aula yang luar biasa indahnya, Aula Leopoldina, yang seluruh dindingnya dihiasi dengan figur patung-patung dan lukisan dari abad menengah. Di sini saya menyampaikan presentasi tentang Islam di Indonesia.



Masa Perang Dunia I

PEMBARUAN Prussia meningkatkan kesejahteraan di Silesia, wilayah baru di sekitarnya pun diperluas, sehingga Breslau menjadi jalur penting kereta api, pusat industri tekstil. Manufaktur dan besi. University of Wrocław mendukung industrialisasi di sana dan pada sat bersamaan menjadi pusat iptek dan menguatnya sekularisasi yang melahirkan berbagai museum terkenal.

Unifikasi Jerman pada tahun 1871 mengakibatkan Breslau menjadi kota ke-6 terbesar di Kerajaan Jerman, dengan jumlah penduduk lebih dari 500 ribu pada tahun 1860 – 1910, mayoritas orang-orang Jerman, dan sejumlah ribuan minoritas Yahudi, Polandia.

Bangunan-bangunan bersejarah yang masih ada di kota ini adalah Kaiserbrücke (Kaiser bridge) yang diresmikan pada tahun 1910, dan Wrocław University of Technology, Centennial Hall (1913).

Pada tahun 1919, Breslau menjadi ibukota provinsi baru Lower Silesia. Pada saat pemberontakan orang-orang Polandia pada bulan Augustus 1920 Kantor Konsulat dan sekolah milik Polandia dihancurkan, dan semakin terusir. Huruhara tahun 1923 Antisemitic juga terjadi dalam tahun 1923.

Perluasan kota pada tahun 1925 - 1930 menambah wilayah 175km² dan penduduk menjadi 600.000. Pada bulan Juni 1930 Breslau menjadi tuan-rumah pekan olahraga se-Jerman, karena negara ini terusir dari Olympic Games setelah kalah dalam PD I. Breslau juga menjadi kantong Partai Nazi, karena dalam pemilu 1932 partai lunatik ini menang 43,5 % ke-3 terbesar di seluruh Jerman.

Setelah Hitler berkuasa pada tahun 1933, musuh-musuh politiknya diberangus dan kantor-kantornya dihancurkan. Dan puluhan ribu orang dikirim ke kamp-kamp konsentrasi. Lalu, the Nazi Sports Body dilangsungkan di Breslau 26 - 31 Juli 1938, untuk memperingati 125 tahun pembebasan Jerman dari tangan Napoleon.

Dalam masa Perang Dunia II, di pinggir kota Wroclaw yang relatif aman menjadi penampungan pengungsi, yang mengakibatkan kota ini pernah mencapai jumlah penduduk hampir 1 juta.

Pada bulan February 1945 Tentara Merah Soviet dan penguasa kota terpaksa memperbolehkan penduduk mengungsi. Evakuasi di musim dingin -20 derajat ini mengakibatkan sekitar 18 ribu tewas. Pertempuran terjadi, separuh kota luluh lantak rata dengan tanah, dan 40 ribu mati. Setelah pengepungan 3 bulan, akhirnya "Fortress Breslau" menyerah tanggal 7 May 1945. Semua bangunan hancur berantakan, hampir rata dengan tanah.

Berdasarkan Konperensi Postdam, hampir seluruh bagian Propinsi Lower Silesia diserahkan kepada Polandia, dan orang-orang Jerman pun melarikan diri atau diusir dari kota ini. Selanjutnya, 75 % orang-orang Polandia yang dideportasi dari wilayah Timur yang diserahkan kepada Uni Soviet, kemudian menetap di Wroclaw dan Lower Silesia lainnya.

Kini, Wrocław menjadi kota unik Eropa dengan warisan budaya beragam. Arsitektur kota diwarnai oleh tradisi Bohemian, Austrian, dan Prussian dan banyak menjadi situs karya arsitek modern Jerman, Centennial Hall. Pada bulan Juli 1997, kota ini mengalami banjir dari Sungai Oder, meruah sampai ke Ceko, seperti di tahun 1903.


Tempat-Tempat Menarik

BERBAGAI tempat indah untuk dikunjungi di kota ini adalah Old Town, yang memiliki medieval market square terbesar kedua di Eropa setelah di Krakow, sanctuary di Ostrow Tumski, Plac Grunwaldzki di seberang sungai Odra, Centennial Hall (di bawah perlindungan UNESCO), taman hewan, Olympic Stadium yang dibangun Hitler pada tahun 1936.

Tentu, saya akan kembali lagi melihat kota indah ini. Insya Allah.

credit photo 2 dan 3 dari Wikipedia

Warsawa, 26 November 2009

No comments:

Post a Comment